Posts

Showing posts from July, 2021

BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM PERCAKAPAN

1. "ازيك" (izzayyak) arti dasarnya 'bagaimana?', namun pada perjalanannya, kata ini memiliki beberapa arti, diantaranya: a. Berarti 'bagaimana'. Asal katanya 'ازي' lalu diberi imbuhan *ك' untuk menunjukkan orang kedua (kamu). Kata ini dapat dimasuki kata ganti yang lain, Contoh: ازي أخباز أبوك Dibaca : "Izzay akhbar abûk?" Artinya : "Bagaimana kabar Bapak kamu?" b. Berarti 'seperti' atau 'semisal'. Kata yang sering dipakai adalah  زي(zay). Contoh: إنت زى القمر  Dibaca: "Inti zayl amar!" Artinya: "Kamu bagaikan rembulan (cantik sekali)!“ 2. كويس" (kuwayyis) artinya 'baik, bagus, dan sehat. Contoh: گويس الحمدلله  Dibaca: "Kuwayyis alhamdulillah." Artinya: "Alhamdulillah sehat. Seperti yang telah kita ketahui, dalam bahasa Arab Fushah, perbedaan antara mudzakar, muannas, mutsanna, dan jama' sangat jelas. Namun dalam bahasa Arab 'Amiyah perubahannya tidak selalu pararel

Kaidah dasar

 Kaidah Dasar Bahasa 'Amiyah 1. Mengakhiri seluruh kata dengan huruf mati (sukun), tanpa memperhatikan kaidah bahasa Arab (an-Nahwu ) yang baku. Contoh: عايزك دلوقتي،... حالا Dibaca : "Aizak dil wa'ti,... Halan!" Artinya : “Aku ingin bertemu kamu,... sekarang juga!“ Dalam penuturannya, setiap kata diakhiri dengan sukun (-ْ ). Tanda i'rab (fathah, kasrah, dan dhommah) dalam bahasa 'Amiyah tidak berlaku. Contoh: أنا واقف هنا قدام الباب  Dibaca: Ana wà if hina udda mil-báb Artinya : "Saya berdiri di sini, di depan pintu" 2. Alif lam ta'rif (ال) "al” biasanya di baca (ال) "il" Contoh: الكتاب اللي اشتريته إمبارح مفيد جدا Dibaca : " il-Kitab illisytaraituh imbarih mufid giddan!" Artinya: "Kitab yang aku beli kemarin bermanfaat sekali!" 3. Kalimat mutsanna tidak ada yang berakhirkan [ ان (an)], melainkan [ (en) ), seperti : عندي كتابين جداد “ :Contoh Dibaca: "Andy kitabein gudad" Artinya : "Saya punya du

Perubahan lafal

1. Orang Mesir melafalkan huruf 'ج' dengang "g" أنا عايز جبنة" :Contoh Dibaca : "Ana 'diz gibnah" Artinya : "Saya ingin keju"; 2. Orang Mesir biasanya melafalkan 'P' dengan 'ب' Contoh : "Papa" Dibaca : "W" (Baba) Artinya : “Ayah"; 3. Orang Mesir biasanya melafalkan 'ق' dengan 'أ' أنا واقف قدام البيت»: Contoh Dibaca : "Ana wa'if uddamil beit" Artinya : "Saya berdiri di depan rumah 4. Huruf 'ث' dilafalkan seperti 'ت' Contoh :إحنا أكثر من ثلالة!  Dibaca : "Ihna aktar min talátah!" Artinya : “Kita kan lebih dari tiga orang!"; 5. Biasanya huruf 'ظ' dilafalkan seperti huruf 'ض' Contoh: “ إحنا هنصلي الظهر في المسجد"  Dibaca : " Ihna hansholli ed-duhr filmasgid!“ Artinya: "Kita akan Shalat Dzuhur di masjid!" (ض) dilafalkan dengan huruf الظهر) Nb: Pada kata-kata tertentu huruf 'b'dilafalkan seperti h

Pedoman penggunaan

 1. Pola penyusunan buku ini diawali dengan pengenalan perubahan lafal dan penuturan, kaidah bahasa “Amiyah, dan seterusnya. Tujuannya agar pembaca mengerti perubahan dasar bahasa Arab Fushah ke “Amiyah. 2. Secara umum, buku ini dilengkapi penulisan kalimat/ kata dalam tulisan Arab, cara pelafalan/ penuturan (dicetak miring), dan arti dalam bahasa Indonesia. 3. Pada bagian akhir, buku ini dilengkapi sejumlah kata penting dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunannya tidak secara alfabet, sehingga pembaca dapat mencari sebuah kalimat/kata sesuai kategori penggunaannya. 4. Penulisan garis miring (/) menunjukkan penggunaan untuk lakilaki (mudzakkar) dan perempuan (muannats), dan disertai tanda berikut: (lk/pr). 5. Tanda hubung (—) pada kolom tulisan Arab dan arti bahasa Indonesia, sebagai tanda bahwa kata tersebut memiliki makna yang sama (jenis penggunaannya hampir sama). 6. Tanda sitik dua (:) menunjukkan bahwa dua kata tersebut pada dasarnya sama, namun setelah ada perubahan memuliki makn