Posts

Showing posts from June, 2021

Mesir Sekarang

Image
Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Muhammad Husni Mubarak telah menjabat sebagai Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan Presiden Muhammad Anwar Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmad Nazhif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Athaf Ubaid. Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoretis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam praktiknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai. Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan ya

Dinasti Usmani

 Sejarah Mesir di bawah pemerintahan dinasti Muhammad Ali (berlangsung sejak tahun 1805 hingga tahun 1953). Pemerintahan dinasti Muhammad Ali meliputi periode Mesir Utsmaniyah, termasuk Kewalirajaan Mesir yang berada di bawah perlindungan Imperium Britania, serta Kesultanan Mesir dan Kerajaan Mesir. Periode pemerintahan tersebut berakhir ketika terjadinya Revolusi 1952 dan pembentukan Republik Mesir.1 2 Naiknya Muhammad Ali ke tampuk kekuasaan Perebutan kekuasaan Muhammad Ali di Mesir merupakan perang panjang antara Turki Utsmaniyah, Mamluk Mesir yang telah memerintah Mesir selama berabad-abad, yang melawan tentara bayaran Albania. Perang tersebut berlangsung sejak tahun 1803 hingga tahun 1807 dan berhasil dimenangkan pihak Albania yang dipimpin oleh Muhammad Ali Pasha. Kemudian pada tahun 1805 Muhammad Ali Pasha mengambil alih kekuasaan di Mesir, ketika Sultan Ottoman mengakui posisinya.3 4 Mesir di bawah kepemimpinan Muhammad Ali Perang Utsmaniyah-Saudi (1811-1818 ) Perang Utsmaniyah

Mamluk

Image
Mamluk atau Mamalik (Bahasa Arab:مملوك, mamlūk (tunggal), مماليك, mamālīk (jamak)) adalah bani budak belian kasta kesatria yang dimiliki oleh khalifah Islam yang berkuasa. Meskipun para mamluk adalah belian, tetapi status mereka di atas budak biasa, yang mana budak biasa tidak diperkenankan membawa senjata dan juga dilarang melakukan aktivitas tertentu. Di beberapa tempat tertentu seperti di Mesir, sejak masa dinasti Ayyubiyah hingga masa Kesultanan Utsmaniyah, mamluk bahkan sudah menjadi majikan sejati yang status sosialnya di atas orang merdeka umumnya.1 Secara rinci dinasti mamluk yang pernah berkuasa merujuk kepada: Dinasti Khwarazmia di Persia (1077–1231) Dinasti Mamluk di Delhi (1206–1290) Kesultanan Mamluk di Kairo (1250–1517) Dinasti Mamluk di Irak (1704–1831) Para prajurit mamluk ini menciptakan kelas kesatria yang khusus,2 yang memiliki kedudukan politik yang penting dan memiliki kekuasaan yang berumur panjang, bertahan sejak abad ke-9 hingga abad ke-19 masehi. Seiring waktu,

Dinasti Ayyubiyah

Image
Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah (bahasa Arab: الأيوبيون‎ al-Ayyūbīyūn; bahasa Kurdi: خانەدانی ئەیووبیان Xanedana Eyûbiyan) adalah sebuah dinasti Muslim Sunni beretnis Kurdi2 3 4 yang didirikan oleh Salahuddin Ayyubi dan berpusat di Mesir. Dinasti tersebut memerintah sebagian besar wilayah Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13. Salahuddin mulai menjabat sebagai wazir di Mesir, pusat kekuasaan Kekhalifahan Fatimiyah yang berhaluan Syiah pada tahun 1169. Ia kemudian melengserkan Dinasti Fatimiyah pada tahun 1171. Tiga tahun kemudian, setelah kematian atasannya dari Dinasti Zankiyah, Nuruddin Zanki, Salahuddin dinyatakan sebagai sultan.5 Dalam kurun waktu satu dasawarsa kemudian, Ayyubiyah mengobarkan perang penaklukan di wilayah Timur Tengah. Pada tahun 1183, mereka telah menguasai Mesir, Syam, Mesopotamia utara, Hijaz, Yaman, dan pesisir Afrika Utara hingga mencapai perbatasan Tunisia modern. Sebagian besar wilayah Tentara Salib, termasuk Kerajaan Yerusalem jatuh ke tangan Salahud